Saat ini, situasi konflik yang meningkat di Timur Tengah tidak hanya mengancam stabilitas global, tetapi juga berdampak pada sektor perdagangan, terutama komoditas tambang yang berhubungan dengan energi fosil. Sementara itu, kerusakan lingkungan yang semakin nyata telah mengakibatkan pemanasan global dan cuaca ekstrem.
Di tengah kekacauan ini, penting bagi bisnis dan perusahaan untuk berkomitmen pada penerapan standar ESG (Environmental, Social, and Governance) agar tidak hanya fokus pada pencapaian keuntungan tetapi juga memperhatikan pelestarian lingkungan dengan bertanggung jawab dalam operasional bisnis mereka.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya komitmen pada ESG dalam segala aspek bisnis. Beliau menegaskan bahwa bisnis yang berkelanjutan tidak hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.
“Indonesia harus menjadi pionir dalam mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab. Indonesia berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon sebelum tahun 2060, sambil meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif” ujar Presiden Jokowi dalam forum World Climate Action Summit (WCAS) COP 28 di Dubai.
Kewajiban Bisnis Pertambangan dalam Menerapkan Standar ESG
Inisiatif global terkait transisi energi dan pelestarian lingkungan mendorong pelaku industri pertambangan untuk menerapkan tata kelola operasional bisnis yang memenuhi standar praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG).
Perusahaan pertambangan diharapkan untuk berperan dalam dekarbonisasi dan perlindungan keberagaman hayati, sambil memastikan pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang. Pemerintah terus melakukan pengawasan terkait penerapan ESG, khususnya dalam sektor pertambangan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalankan tanggung jawabnya melalui Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) untuk menilai penerapan standar pertambangan berkelanjutan. PT Agincourt Resources (PTAR) merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang telah mendapatkan penghargaan atas komitmennya dalam menerapkan prinsip ESG secara efektif dan berkelanjutan.
Di tahun 2023, PT Agincourt Resources menerima penghargaan Good Mining Practice Award dari Kementerian ESDM, serta meraih penghargaan pertama dalam ASEAN Mineral Awards (AMA) untuk kategori Pengolahan Mineral. Deputy General Manager Oprations PTAR, Wira Dharma Putra, menyatakan bahwa prestasi tersebut menegaskan komitmen PTAR terhadap keunggulan operasional, tanggung jawab lingkungan, dan standar tinggi praktik pertambangan.
Integrasi ESG pada Bisnis Tambang Berkelanjutan
PT Agincourt Resources juga mendapatkan peringkat Gold pada Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023 atas laporan keberlanjutan yang disajikan oleh PTAR. Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, menegaskan bahwa perusahaan tersebut menjunjung tinggi keterbukaan informasi kepada semua pemangku kepentingan.
Pada forum Good Corporate Governance (GCG) International Conference on ESG, Direktur Eksekutif World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) Asia Pacific, Joe Phelan, menekankan bahwa sustainability menjadi kewajiban bagi semua pelaku bisnis di dunia.
PTAR berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip dan praktik ESG di setiap aktivitas operasional melalui program internalisasi nilai inti perusahaan GREAT (Growth, Respect, Excellent, Action, Transparency).
Dampak Ekosistem Bisnis Berkelanjutan Agincourt Resources
PT Agincourt Resources menerapkan good mining practice sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827K/30/MEM/2018. Perusahaan ini mendapatkan penghargaan kecelakaan nihil dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi atas performa keselamatan tahun 2023.
PTAR juga telah memperoleh ISO 45001 untuk standar keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, PTAR mendapat apresiasi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan sosial ketenagakerjaan yang dilakukan oleh perusahaan.
PTAR telah melakukan penanaman ribuan bibit pohon di area reklamasi dan luar area Tambang Emas Martabe untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, PTAR juga melakukan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati di wilayah sekitar operasional perusahaan. Tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, PTAR juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan operasionalnya.