Nafik Sahal, politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pindah haluan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mendampingi Nurul Azizah dalam Pilkada Bojonegoro 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Bojonegoro Sunaryo Abumain mengatakan, Nafik Sahal secara resmi sudah mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) dari PPP.
“Gus Nafik sudah tanda tangan di kantor DPC PPP Bojonegoro pada 15 Mei 202.,” kata Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain, Senin (27/5/2024).
Gus Nafik sapaan Nafik Sahal, saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi PKB. Selain itu, dia juga sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jawa Timur (Jatim) sampai tahun 2026.
K.H. Nafik Sahal sekaligus merupakan mantan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Bojonegoro selama 3 periode. Sehingga sikap politik Gus Nafik ini terkesan berseberangan dengan DPC PKB Bojonegoro.
“Untuk itu kami usulkan rekomendasi kepada DPP PPP melalui DPW Jatim, agar Gus Nafik mendapat surat tugas guna koordinasi serta konsilidasi dengan strukur PPP di semua tingkatan,” ujar Mbah Naryo.
Terpisah, Gus Nafik sendiri mengaku tidak ada ambisi pribadi untuk menjadi wakil bupati di kabupaten penghasil migas. Sebab mandat yang ia terima agar bersedia dicalonkan sebagai wabup berasal dari para kyai dan habaib.
“Saya malah tidak tahu sebelumnya, para ulama, para kyai yang meminta saya bersedia menjadi calon wabup,” terangnya.
Pernyataan Gus Nafik ini selaras dengan keterangan Pengasuh Ponpes Abu Dzarrin, K.H. Munaamul Khoir, bahwa Gus Nafik telah mendapatkan dukungan dari para pengasuh ponpes di Bojonegoro untuk maju menjadi bacawabup independen mendampingi Nurul Azizah.
“Di antaranya dari para kyai pengasuh 13 Ponpes di Kendal, Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, dan Talun, Sumberejo,” terang K.H. Munaamul Khoir.
Proses duet kepemimpinan ini melibatkan para kyai pengasuh ponpes Ar-Roysid, Abu Dzarrin, dan At Tanwir, tiga ponpes besar di Bojonegoro ini pun diamini oleh Hamida Hayati, kakak kandung Nurul Azizah.
“Mbak Nurul setuju dan sangat cocok dengan visi Gus Nafik. Apalagi Gus Nafik tokoh dan politikus PKB yang berpengalaman. Tiga periode jadi anggota DPRD,” tutur Hamida.
Gus Nafik adalah putra KH Sahal Sholeh, Pengasuh Ponpes At Tanwir Talun Sumberejo, Bojonegoro. Ia lahir di lingkungan ponpes At Tanwir pada 21 Desember 1961.
Gus Nafik yang dikaruniai empat anak menghabiskan masa kecil di dalam pesantren yang didirikan kakeknya.
Menginjak usia remaja, Gus Nafik memilih nyantri di Pesantren Tebu Ireng sambil kuliah di Universitas Hasyim As’ary Tebuireng, Jombang dan di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dia juga tercatat sebagai sarjana hukum di salah satu universitas di Lamongan.
Selain berpolitik, Nafik Sahal juga mengabdikan diri di ponpes At Tanwir. Pengabdiannya dalam hal dakwah keagamaan juga ditunjukkan dengan menjadi Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Sumberrejo.
Karier politik Gus Nafik termasuk gemilang di DPC PKB Bojonegoro. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Tanfidz, kemudian juga sempat menjadi Ketua Dewan Syuro.
Bahkan untuk PKB level provinsi, saat ini Gus Nafik masih memegang jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim.